Bagaimana memperkenalkan uang kepada anak?
Banyak orang tua berpikir bahwa tidaklah perlu untuk terburu-buru
memperkenalkan uang kepada si kecil dikarenakan kekuatiran akan pengaruh
negatif dari uang sehingga bagi mereka cukuplah memberi si kecil uang
saku untuk sekolah. Padahal pelajaran tentang pengelolaan keuangan
tidaklah diajarkan secara formal di bangku sekolah. Si kecil hanya
belajar tentang nominal mata uang di sekolahnya. Jadi praktis anak-anak
akan belajar mengelola keuangan dari mencontoh kebiasaan sehari-hari di
rumah. Itulah mengapa penting untuk mengenalkan uang serta mengajarkan
si kecil tentang menggunakan uang dengan baik sejak dini. Berikut ini beberapa cara efektif yang dapat digunakan para orang tua atau pendidik (Avianti)
1. Memberi uang jajan
Kadang kita para orang tua mulai melakukan
hal ini ketika anak-anak sudah cukup besar dengan pemikiran bahwa anak
tersebut sudah bisa mengatur pengeluarannya. Kita dapat menstimulasi anak dengan memberikan uang jajan secara harian, mingguan bahkan bulanan. Anak hanya mempunyai kesempatan menggunakan uang sesuai dengan jatah yang diberikan. jika uang mereka habis sebelum waktunya maka mereka harus belajar menunggu dan bersabar.
2. Mengajarkan untuk membayar sendiri
Memang di sekolah
anak-anak kita diajarkan tentang nominal uang. Akan tetapi akan lebih
menyenangkan bagi mereka jika bisa mempraktekannya langsung dengan cara
membiarkan mereka membayar sendiri barang yang mereka beli. Akan lebih seru jika anak dapat belajar menggunakan pundi-pundi uang dengan melibatkan mereka ke dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya kita dapat mengajak si kecil pergi ke mini market dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membayar belanjaan mereka sendiri.
3. Menabung
Menabung adalah hal yang hendaknya diajarkan secara
dini kepada anak-anak kita. ini adalah bagian yang sangat penting dalam
mengajarkan uang kepada si kecil.
4. Bagaimana memperoleh uang?
Setelah memperkenalkan uang dengan cara sederhana dan
menyenangkan, saatnya menjelaskan kepada anak, bahwa uang yang
dibelanjakan tadi diperoleh dari Ayah atau/dan Ibu yang bekerja,
kemudian dibayar atau digaji. Jelaskan juga kepada anak, bahwa jika
tidak berhemat dengan membeli hal yang diperlukan saja, maka uang bisa
habis dan kita tidak bisa membeli keperluan apapun.
5.Apakah Mudah Mendapatkan Uang?
Sebagai lanjutan dari pertanyaan bagaimana mendapatkan uang,
orangtua bisa menambah penjelasan bahwa mendapatkan uang tidak mudah,
kita perlu berusaha dan bersabar. Orangtua bisa memberi contoh kembali pada anak, misal, dengan
cara melihat Ayah yang bekerja dari pagi sampai sore untuk mendapatkan
uang/gaji.
6. Kenalkan Konsep Membandingkan Harga
Bahasa sederhananya, konsep mahal dan murahnya suatu barang,
jelaskan pada anak bisa dengan praktek langsung belanja di warung, misal
membeli wafer, dengan harga yang lebih murah dari macam ragam jenis
wafer yang dijual, anak bisa juga membeli wafer dengan harga murah tapi
juga bisa menikmati wafer yang enak tidak kalah dengan wafer yang
harganya mahal.
7. Belajar menentukan prioritas.
Karena mengelola uang sendiri, terkadang anak jadi kepingin ini itu
karena merasa bisa bekerja dan punya uang sendiri. Jangankan anak, kita
saja yang orang dewasa suka kalap kalau lagi banyak uang. Hehe... Seperti putra kami yang suatu hari ingin membeli travel bag
kecil dengan uangnya, lain waktu ia ingin membeli kamera polaroid.
Kalau sudah begitu kita tinggal menekankan, sebenarnya Abang mau beli
yang mana? Mana yang lebih penting? Mengapa? Dan dari situlah anak mulai
belajar berpikir untuk menentukan skala prioritas.
Sumber Pustaka:
Avianti. Y. (2014). Retrieved 2015, from http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:aVb_XwQexugJ:keluarga.com/keuang-an/mengenalkan-uang-pada-si-kecil+&cd=1&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a
Fauziah. N. (2015). Retrieved October 1, 2015, from
http://www.ummi-online.com/inilah-7-konsep-uang-yang-harus-orangtua-perkenalkan-pada-anak.html
Parentingid. (2013). Retrieved
October 1, 2015, from http://parentingid.blogspot.co.id/2015/03/pengenalan-uang-pada-anak.html